This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
Selasa, 17 Juli 2012
Negara Mendiskriminasi Umat Islam
Di
hadapan para dubes asing, Presiden SBY kembali menegaskan pembelaannya
terhadap Ahmadiyah dan GKI Yasmin. Di Gedung Pancasila, Kementerian Luar
Negeri, Jakarta, Rabu (15/2), SBY mengatakan Pemerintah tidak pernah
melarang bahkan mengakomodasi kebebasan rakyat untuk beribadah sesuai
dengan keyakinannya, termasuk bagi rakyat Indonesia penganut Ahmadiyah.
Di sinilah,
relevansi penegakan Khilafah yang akan menerapkan syariah Islam secara
menyeluruh. Penerapan syariah Islam akan menghentikan campur tangan
negara-negara imperialisme dalam segala bidang yang menjadi sarana
penjajahan negeri Islam. Politik dalam dan luar negeri pun ditujukan
untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan pemilik modal dan
negara-negara imperialis. Jadi atas dasar apa kita menolak syariah dan
Khilafah Islam?
Pernyataan SBY
ini menunjukkan dua hal: diskriminasi terhadap umat Islam serta
ketundukan SBY terhadap negara-negara imperilias terutama Amerika
Serikat dan Eropa. Dengan pernyataan ini SBY memposisikan umat Islam
sebagai pihak yang salah, tidak toleran dan anarkis; sementara Ahmadiyah
dan GKI Yasmin diposisikan sebagai pihak yang lemah, kelompok yang
damai, minoritas sehingga harus dilindungi oleh negara.
SBY jelas
menutupi fakta sebenarnya. SBY menutup mata bahwa mayoritas umat Islam
menuntut Ahmadiyah dibubarkan karena kesesatannya. Bahkan ormas-ormas
besar di Indonesia seperti NU dan Muhamadiyah secara tegas menyatakan
kesesatan Ahmadiyah ini. Padahal tuntutan umat Islam terhadap Ahmadiyah
sangat minimalis, yakni agar mereka tidak membawa-bawa nama Islam dalam
keyakinan mereka. Maraknya konflik antar umat Islam dan Ahmadiyah
terjadi karena ketidaktegasan negara untuk melarang Ahmadiyah.
Dalam kasus GKI
Yasmin, fakta penting tentang adanya pemalsuan terhadap tanda tangan
warga yang seakan-akan menyetujui GKI Yasmin juga tidak diungkap oleh
SBY. Selain itu, bakal gereja yang berada di tengah-tengah pemukiman itu
ditolak warga setempat. Apalagi Mahkamah Agung dalam suratnya nomor:
45/Td.TUN/VI/2011 tertanggal 1 Juni 2011 sesungguhnya juga telah
mengakui SK Walikota Bogor tentang Pencabutan IMB GKI Yasmin tersebut
dan mempersilakan pihak yang merasa dirugikan untuk menggugat ke
Pengadilan.
Pidato SBY di
depan kedubes asing ini menunjukkan perkara yang jelas: SBY sangat
khawatir dengan kemarahan pihak asing; khawatir dukungan politik
negara-negara Barat terhadap SBY berkurang. Padahal kalau dilihat dari
jumlah korban, masalah kecelakaan lalu-lintas yang telah membunuh ribuan
orang tentu lebih penting. Konflik-konflik dan kerusuhan yang berkaitan
dengan Pilkada, konflik agraris seperti Mesuji Lampung, atau konflik
tambang seperti di Bima jauh lebih mengerikan dan menyebabkan korban
yang lebih besar. Namun, mengapa SBY tidak merasa perlu untuk
menyampaikan itu?
Semua ini
menunjukkan posisi umat Islam yang sangat lemah dan tertindas meskipun
umat Islam mayoritas dari segi jumlah. Secara ekonomi juga umat Islam
sangat lemah. Kalau lebih dari 30 juta rakyat Indonesia miskin, atau 120
juta kalau menggunakan standar IMF, maka mayoritas yang miskin itu
pastilah umat Islam.
Tentu sistem
Kapitalisme yang berasaskan sekulerisme menjadi pangkal masalahnya.
Sistem Kapitalisme dengan nilai-nilai pentingnya seperti demokrasi,
pluralisme, dan liberalisme selalu memposisikan umat Islam di pihak yang
lemah, obyek diskriminasi dan menjadi korban. Dengan alasan
sekularisme, negara enggan campur tangan untuk melindungi akidah umat
Islam dari ancaman aliran sesat maupun pemurtadan. Dengan alasan
sekularisme aspirasi umat Islam untuk menerapkan syariah Islam di bidang
kenegaraan ditolak. Tidaklah mengherankan ketika umat Islam menuntut
Ahmadiyah dibubarkan, alasan yang selalu dimunculkan adalah negara kita
bukan Negara Islam, bukan berdasarkan syariah Islam. Padahal penegakan
syariah Islam adalah kewajiban kaum Muslim yang menjadi mayoritas di
negeri ini, termasuk dalam konteks kenegaraan.
Liberalisme
dalam masalah keyakinan memberikan legitimasi bagi kekufuran dan aliran
sesat. Aliran sesat seperti Ahmadiyah pun berlindung dengan alasan
kebebasan berkeyakinan. Kristenisasi terhadap umat Islam yang dilakukan
oleh para misionaris lewat pendirian gereja-gereja juga beralasan
kebebasan beragama.
Adapun
liberalisme ekonomi telah menjadi jalan bagi negara imperialis merampok
kekayaan alam negara kita. Tambang-tambang yang jumlahnya melimpah
seperti emas, minyak, batu bara, gas yang sejatinya merupakan milik
rakyat diekploitasi lewat mekanisme perdagangan bebas dan investasi
asing. Kekayaan alam yang seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat,
seperti pendidikan dan kesehatan gratis, justru dirampok oleh asing.
Beban ekonomi rakyat pun semakin berat, yang itu berarti memperbesar
kemiskinan.
Liberalisme
ekonomi yang menekankan pada minimalisasi peran negara dan pengurang
subsidi dalam segala aspek berpengaruh nyata memiskinkan rakyat. Prinsip
kebebasan ekonomi juga telah menyebabkan sumber-sumber ekonomi penting
dikuasai hanya segelintir orang yang, yakni pemilik modal kuat. Hal ini
menyebabkan terjadinya kesenjangan antara yang kaya dan miskin.
Liberalisme
dalam bidang sosial menyebabkan maraknya kemaksiatan. Kemaksiatan
seperti penyebaran miras, pelacuran, perjudian dan pornografi justru
mendapat payung hukum. Umat Islam yang ingin memberantas kemaksiatan itu
malah dikriminalkan karena memang secara undang-undang kemaksiatan itu
dilegalkan. Ketika umat Islam geram dan bertindak tegas karena dorongan
akidah, mereka dituduh anarki.
Sistem sekular
ini juga—lewat mekanisme demokrasi—memunculkan pemimpin yang pro Barat.
Dukungan Barat kemudian menjadi semacam syarat pokok menjadi pemimpin
politik. Sistem demokrasi mahal telah memunculkan pemimpin oportunis
yang lebih berpihak kepada pemilik modal yang mendukung kemenangan
politik mereka. Pemilik modal yang kuat tentu tidak bisa dipisahkan dari
Kapitalisme global yang didominasi oleh Barat.
Pemimpin yang
menjadi boneka Barat ini tentu memposisikan diri mereka bukan sebagai
pembela umat Islam, tetapi pembela kepentingan penjajah asing. Membela
umat Islam dianggap merugikan secara politik, karena mengurangi dukungan
Barat.
Selasa, 10 Juli 2012
Senin, 02 Juli 2012
Cara Melupakan Orang Yang Masih kita Cintai
Putri cobak jawab pertanyaannya yah, Gimana sih cara ngelupain orang yang masih kita cintai, hmmmppp,,, kayanya ngga ada deh. Tapi bisa dilakukan dengan cara mengurangi kadar cinta tersebut...
Cinta, oh cinta. Belum pernah ada yang mampu
mendefinisikan kata ini dengan sebenar-benarnya. Itu menurut putri si,
hehe. Cinta memang misterius, ga akan pernah bisa di tebak, ga bisa di
raba – raba, ga bisa di kira – kira. Kita ga akan pernah bisa
merencanakan, kapan kita jatuh cinta, dengan siapa kita jatuh cinta,
dan bagaimana cara mengatasinya. Jatuh cinta itu, terkadang sangat
indah, terkadang juga sangat menyakitkan, tergantung keadaan, dan
tergantung bagaimana kita Menyikapinya. Cinta itu memang membutakan,
kita akan melakukan apa aja demi orang yang bener – bener kita cinta.
Dan ketika orang yang kita cintai ternyata tidak mempunyai perasaaan
yang sama dengan kita, kita pasti akan merasakan luka yang sangat
mendalam. Saat itu, kebanyakan dari kita berharap kita ga pernah di
lahirkan di dunia ini. Begitu besarnya kekuatan cinta itu sendiri
membuat kita sangat sulit untuk melupakan orang yang bener – bener kita
cintai. Hmm, melupakan itu sulit, jauh lebih sulit dari memaafkan.
Tetapi, kita harus sadar, kehidupan itu harus terus berjalan, dan kita
ga boleh jatuh hanya karena seseorang yang kita cintai, pergi
meninggalkan luka buat kita. Menurut pengalaman gw sendiri ( karena gw
pernah mengalami masa – masa yang sulit dalam hal melupakan seseorang )
kira – kira ada beberapa hal yang harus kita lakukan untuk melupakan
seseorang atau bahkan untuk tidak melupakannya sama sekali :
Note: Cintailah cinta karena Allah, dn jangan mncintai sseorang melebihi tmen2 mencintai diri sendiri. Bakalan sakit banget klau smpe dikecewain. Ini pengalaman pribadi putri, untuk pertama kali memang berat, tapi perlahan – lahan gw bisa, dan gw harap ini bisa berguna buat kita semua. Sebelumnya, kita harus benar – benar memutuskan, apakah kita memang ingin melupakan, atau ingin menjadikannya sebagai sebuah kenangan, That’s your choice.Jangan pernah takut jatuh cinta.. Semangat!!!
- Jangan menyimpan luka
Untuk hal yang satu ini, kita harus benar – benar memutuskan, apakah kita benar – benar ingin melupakan seseorang, ataukah kita ingin menjadikannya kenangan seumur hidup kita. Kalau kita memang benar – benar mau melupakan seseorang, jangan sekali – sekali menyimpan segala sesuatu yang akan mengingatkan kita pada orang itu. Photo, video, bahkan barang – barang yang mungkin pernah dia berikan untuk kita, sebaiknya segera disingkirkan. Karena jika kita terus menyimpannya, itu artinya kita menyimpan luka, membiarkan diri kita terus berada dalam bayang – bayang orang itu. - Carilah Kesibukan
Kita biasanya selalu teringat dengan seseorang yang telah menyakiti kita, ketika kita sedang berada dalam kekosongan. Biasanya ketika kita tidak sedang melakukan apapun. Maka dari itu, carilah kegiatan yang akan membantu kita untuk tidak mengingat orang yang telah menyakiti kita. Kalau bisa, cari kegiatan berkala, buat diri kita sesibuk mungkin, sehingga untuk makan saja kadang kita lupa, apalagi buat mengingat seseorang yang telah menyakiti kita. - Hindari Menyendiri
Ga bisa di pungkiri, pada saat mempunyai masalah, kita terkadang lebih suka menyendiri, ga suka di ganggu. Ubah kebiasaan itu, karena itu ga akan membantu kita untuk melupakan seseorang. Carilah teman sebanyak – banyaknya, pergilah bersenang – senang, carilah teman yang benar – benar bisa mengerti kita. - Cari Tempat Baru
Hindarilah pergi ke tempat – tempat yang mengingatkan kita pada dirinya, hindarilah segala sesuatu yang berkaitan dengan dirinya. Pergilah sejauh – jauhnya dari kehidupan yang dia sukai. Janganlah kita mengikuti kegiatan yang diapun menyukai kegiatan tersebut. Cari tempat baru, carilah kegiatan baru dimana kita ga akan pernah mengingatnya lagi. Jangan mendengarkan lagu yang dia suka, jangan menonton film yang dia suka. Hindarilah bertemu langsung dengan dirinya, karena itu akan menyakitkan. - Belajar Memaafkan
Belajarlah untuk memaafkan, bagaimanapun sakitnya hati kita, maafkanlah dia, karena dengan memaafkan, niscaya kita akan lebih mudah untuk melupakannya. - Bukalah Hatimu
Ini dia, Mungkin adalah hal tersulit yang harus kita lakukan. Cinta itu memang membutakan. Membuat kita takut, takut terjatuh lagi, takut salah. Percayalah, cinta itu ga pernah salah. Memang, apabila kita merasakan cinta yang begitu besar terhadap seseorang, biasanya kita merasa bahwa kita tidak akan pernah mendapatkan perasaan seperti itu, atau bahkan kita tidak pernah mau untuk merasakan perasaan seperti itu. Kita salah, dan kita akan terus terjebak dalam keadaan putus asa yang berlebihan. Sebenarnya, cara inilah yang akhirnya berhasil buat gw. Bukalah hati kita untuk orang lain selain dia, jangan hanya terpaku pada keadaan seakan – akan hanya dialah manusia di dunia ini yang patut kita cintai. Salah besar, karena mungkin di luar sana, ada seseorang yang memang di ciptakan Tuhan untuk kita cintai dan untuk mencintai kita. Jangan pernah takut. - Cintailah Tuhan Diatas Segalanya
Ini yang paling sering kita lupakan dalam hidup kita. Tuhan! Yakinlah, dan percayalah, bahwa Tuhan Maha Mengetahui, jauh lebih tahu segalanya di banding kita. Tuhan pasti tahu yang terbaik buat kita, walaupun terkadang berbeda dengan yang kita inginkan. Jangan pernah cinta kita terhadap manusia jauh melebihi cinta kita kepada Tuhan, Yakin bahwa Tuhan sedang memberikan kita cobaan, sedang mengingatkan kita bahwa Dialah yang mempunyai Kuasa atas segala sesuatu.
Note: Cintailah cinta karena Allah, dn jangan mncintai sseorang melebihi tmen2 mencintai diri sendiri. Bakalan sakit banget klau smpe dikecewain. Ini pengalaman pribadi putri, untuk pertama kali memang berat, tapi perlahan – lahan gw bisa, dan gw harap ini bisa berguna buat kita semua. Sebelumnya, kita harus benar – benar memutuskan, apakah kita memang ingin melupakan, atau ingin menjadikannya sebagai sebuah kenangan, That’s your choice.Jangan pernah takut jatuh cinta.. Semangat!!!
Minggu, 01 Juli 2012
Refresh Otak
Seorang Ibu asal medan yang sedang ngantuk berat mau tidur, tiba2 ditanya oleh anaknya :
ANAK : "Mak, Mamak dah pernah injak kota Jakarta?"
*[Dengan logat bataknya] :D
MAMAK : "Sudahlah nak kalo kejakarta''
ANAK : "Pernah injak Bandung juga?"
MAMAK : *[Si ibu dengan berat menjawab] "Sudah, Kota Kembang ituu".
ANAK : "Kalo Jogja udah?".
MAMAK : *[Si ibu menjawab sambil menguap] "Sudah!!!!".
ANAK : "Ambon, Surabaya, Malang, Semarang, Makassar, mak ?"
MAMAK : *[Sambil menahan kantuk si ibu menjawab] "Tidurlah nak!!!!, ngantuk kali mamak ini, tinggal Mulut kau sajalah yang belum mamak injak."
ANAK : -___-"
—ANAK : "Mak, Mamak dah pernah injak kota Jakarta?"
*[Dengan logat bataknya] :D
MAMAK : "Sudahlah nak kalo kejakarta''
ANAK : "Pernah injak Bandung juga?"
MAMAK : *[Si ibu dengan berat menjawab] "Sudah, Kota Kembang ituu".
ANAK : "Kalo Jogja udah?".
MAMAK : *[Si ibu menjawab sambil menguap] "Sudah!!!!".
ANAK : "Ambon, Surabaya, Malang, Semarang, Makassar, mak ?"
MAMAK : *[Sambil menahan kantuk si ibu menjawab] "Tidurlah nak!!!!, ngantuk kali mamak ini, tinggal Mulut kau sajalah yang belum mamak injak."
ANAK : -___-"
Cara Melupakan Orang Yang Pernah Kita Sayang
Barusan gw buka salah satu threat di forum JCer di
bagian 'Relationship'. Ada yang tanya, 'Gimana cara nglupain orang yang
disayang dengan cepat ?' Well, langsung nyengir deh gw hehehe. Emang ada
yah, cara untuk nglupain orang yang kita sayangi ? Wuik, kayaknya ga
ada deh ?
Dalam hidup gw, ada beberapa cowo yang benar-benar pernah gw
sayang (ehem ... ehem ...). Pertama, cowo yang gw temuin saat gw kenal
dengan yang namanya 'cimon' (cinta monyet hahaha), waktu SMP. Sekarang
yang gw tau anaknya ada di Germany lagi ambil kuliah di sana. Trus ada
cowo yang berkesan juga waktu kuliah. Yang ini sekarang malah udah merit
and tinggal di Batam (wuah ... gw ditinggal nikah hahaha).Apa gw pernah lupa sama mereka ? Hmm, ga pernah tuh. Gw masih sering ingat ma masa lalu gw itu. Dan terkadang kenangan itu bisa membuat gw senyum-senyum sendiri.
By the way ... apa gw masih sayang ma mereka ? Ya iyalah, masih sayang banget gitu loh. Tapi eits ... jangan salah, sayang yang sekarang dari gw buat mereka udah berubah total men. Bukan lagi sayang seorang cewe ke cowo. Tapi lebih ke seorang adik ke kakak. Dan ... waktulah yang merubah segalanya itu tadi.
Jadi sebenarnya cara tercepat untuk melupakan orang itu ga ada kan ? Yang ada adalah mengubah bentuk sayang itu ke bentuk yang lain. Seinget gw, dulu waktu pertama-tama gw putus dengan tuh cowo-cowo, hahaha melow terus deh tiap hari bawaannya. Apalagi dengan cowo gw yang cimon tuh. Sempet sampek punya prinsip ga mau kenal ma cinta lagi setelah kehilangan dia hehehe.
Alasan Arab Gak mau Bantu Palestine
Kita pasti bertanya2 "mengapa Arab Saudi dan sekutu-sekutunya (Yordania, Kuwait, UEA, dan Irak (sekarang), tidak membantu Palestina yang dibombardir oleh Israel sehingga tercatat (hingga saat ini) 315 tewas dan ribuan luka-luka?"
Ketika pengajian lima tahun yang lalu dan saat ini, jawaban saya tetap sama yaitu : " karena mereka berfaham Wahabi !"
Mungkin orang akan menilai tendensius jawaban putri ini, mungkin juga orang akan menilai mengada-ada dan sebagainya. Tapi faktanya memang demikian. Wahabi dan Kerajaan Saudi Arabia adalah seperti dua sisi mata uang, saling melengkapi dan terkait erat. Kerajaan Saudi Arabia didirikan dengan dukungan penuh dari Yahudi (baca : Inggris) tahun 1843. Meskipun tertatih-tatih karena berhasil ditumpas oleh pemerintah yang sah Kerajaan Turki Utsmani, namun akhirnya mereka berhasil berkuasa hingga saat ini.
Dr. Abdullah Mohammad Sindi [ penulis buku The Arabs and the West: The Contributions and the Inflictions] menyampaikan fakta: “Walaupun kebengisan fanatis Wahabisme berhasil dihancurkan pada 1818, namun dengan bantuan Kolonial Inggeris, mereka dapat bangkit kembali. Setelah pelaksanaan hukuman mati atas Imam Abdullah al-Saud di Turki, sisa-sisa klan Saudi-Wahhabi memandang saudara-saudara Arab dan Muslim mereka sebagai musuh yang sesungguhnya (their real enemies) dan sebaliknya mereka menjadikan Inggeris dan Barat sebagai sahabat sejati mereka.”
Wahabi-Saudi dari awal memang sangat kental dengan cara-cara yang tidak Islami, yaitu, berkhianat, membunu dan berkawan dengan penjajah (Barat/Yahudi). Data dan fakta menunjukkan bahwa:
Gary Troeller, dalam bukunya The Birth of Saudi Arabia: Britain and the Rise of the House of Sa’ud (London: Frank Cass, 1976), p. 15-16, menyampaikan fakta bahwa: Ketika Inggeris menjajah Bahrain pada 1820 dan mulai mencari jalan untuk memperluas daerah jajahannya, Dinasti Saudi-Wahhabi, yang baru mulai dirintis menjadikan kesempatan ini untuk memperoleh perlindungan dan bantuan Inggeris.
Pada 1843, Seorang Imam Wahhabi (Madzhab Wahhabi), Faisal Ibn Turki al-Saud berhasil melarikan diri dari penjara di Cairo dan kembali ke Najd. Imam Faisal kemudian mulai melakukan kontak dengan Pemerintah Inggeris. Pada 1848, dia memohon kepada Residen Politik Inggeris (British Political Resident) di Bushire agar mendukung perwakilannya di Trucial Oman. Pada 1851, Faisal kembali memohon bantuan dan dukungan Pemerintah Inggeris.
Dan hasilnya, Pada 1865, Pemerintah Inggeris mengirim Kolonel Lewis Pelly ke Riyadh untuk mendirikan sebuah kantor perwakilan Pemerintahan Kolonial Inggeris dengan perjanjian (pakta) bersama Dinasti Saudi-Wahhabi.
Untuk mengesankan Kolonel Lewis Pelly bagaimana bentuk fanatisme dan kekerasan Wahhabi, Faisal mengatakan bahwa perbedaan besar dalam strategi Wahhabi : antara perang politik dengan perang agama adalah bahwa nantinya tidak akan ada kompromi, kami membunuh semua orang . Sebagaimana ditulis oleh Robert Lacey, dalam bukunya: The Kingdom: Arabia and the House of Saud (New York: Harcourt Brace Jovanovich, 1981), p. 145.
Pada 1866, Dinasti Saudi-Wahhabi menandatangani sebuah perjanjian “persahabatan” dengan Pemerintah Kolonial Inggeris, sebuah kekuatan yang dibenci oleh semua kaum Muslim, karena kekejaman kolonialnya di dunia Muslim.
Perjanjian ini serupa dengan banyak perjanjian tidak adil yang selalu dikenakan kolonial Inggeris atas boneka-boneka Arab mereka lainnya di Teluk Arab (sekarang dikenal dengan : Teluk Persia).
Sebagai pertukaran atas bantuan pemerintah kolonial Inggris yang berupa uang dan senjata, pihak Dinasti Saudi-Wahhabi menyetujui untuk bekerja-sama/berkhianat dengan pemerintah kolonial Inggeris yaitu : pemberian otoritas atau wewenang kepada pemerintah kolonial Inggeris atas area yang dimilikinya.
Perjanjian yang dilakukan Dinasti Saudi-Wahhabi dengan musuh paling getir bangsa Arab dan Islam (yaitu : Inggeris), pihak Dinasti Saudi-Wahhabi telah membangkitkan kemarahan yang hebat dari bangsa Arab dan Muslim lainnya, baik negara-negara yang berada di dalam maupun yang diluar wilayah Jazirah Arab.

10.23
putri azzahra



Jakarta Time
